PEMBEKALAN PPL PPG SM-3T ANGKATAN III

Mahasiswa PPG SM-3T angkatan III telah menyelesaikan workshop pembelajaran dan akan memasuki tahapan berikutnya yaitu PPL. Sebelum PPL diadakan Pembekalan PPL PPG SM-3T dibawah koordinasi LPPMP pada (6-7/7/2015) di Auditorium UNY Wates.  Pada pembukaan  Kepala Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan bahwa PPL ini merupakan tahapan selanjutnya dalam pembinaan sebagai guru profesional. PPL merupakan praktek dari akumulasi pembelajaran yang telah ditempuh oleh mahasiswa PPG selama 4 bulan ini.

Dalam PPL mengakomodir  semua kompetensi baik dari segi akademik, pedagogik, sosial dan kepribadian. “ Selama workshop, mahasiswa telah dibekali kompetensi akademik dan pedagogik sedangkan sosial dan kepribadian nanti akan terasah pada saat PPL.” Imbuh Bambang.Selama menjalankan PPL mahasiswa akan diberi tanda pengenal selayaknya dosen/pegawai UNY jadi  selalu senantiasa  menjaga nama baik UNY di baik di sekolah ataupun dimasyarakat.

Pada pembekalan yang diselenggarakan selama 2 hari ini dipaparkan tentang praktik lapangan PPL, etika profesi dan praktik pengalaman PPL.  Kepala P4TKN Drs. Suyud, M.Pd, menyampaikan bahwa PPL melingkupi tentang praktik mengajar baik perencanaaan ataupun pelaksanaan, praktek non mengajar atau praktik persekolahan, pengembangan kompetensi pribadi dan sosial serta  pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

“Sosok guru profesional tidak hanya  mengelola kelas secara fisik tapi lebih kepada psikis para peserta didik. Guru harus mampu memotivasi peserta didiknya agar tetap mempunyai semangat belajar. Dan guru sekarang masih minim untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Saat ada  permasalahan yang dihadapi di kelas dapat dicari pemecahannya dan dilakukan action reseach  ang kemudian dapat dibuat penelitian tindakan kelas.”

Pada kesempatan lain, Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. memaparkan tentang guru sebagai sebuah panggilan jiwa bahwa selain melaksanakan tugas secara profesional menjadi guru merupakan pelaksanaan komitmen pribadi karena panggilan jiwa.” Dan panggilan jiwa ini tidak bisa terlepas dari rasa kasih sayang terhadap muridnya. Dan ruh dari pendidikan adalah kasih sayang. Dan jika sampai guru kehilangan kasih sayang terhadap muridnya maka hilanglah jati diri pendidikan.”tambahnya.

Pada hari kedua, Drs. Eko Widodo menyampaikan tentang praktik dan permasalahan yang sering ditemui pada saat PPL. Program PPL ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar tentang mengajar dan melatih serta mengembangkan kompetensi mengajar yang diperlukan dalam bidangnya. Selain juga untuk meningkatkan ketrampilan,kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah pembelajaran.

“Pada saat PPL akan muncul berbagai permasalahan baik bersifat kepribadian, akademik, sosial, maupun teknis di lapangan. Masalah kepribadian semisal mahasiswa tidak mantap dan belum mampu untuk mengevaluasi kinerja sendiri serta belum bisa menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

“Masalah akdemik berkaitan dari awal rancangan program PPL yang tidak sesuai dengan permasalahan ataupun potensi di sekolah dan pada saat pelaksanaan terkadang tidak tepat waktu dan tidak melakukan refeleksi terhadap kegiatan yang dilakukan. Belum lagi jika mahasiswa memiliki permasalahan sosial yakni belum bisa secara efektif dan santun bergaul dengan peserta didik ataupun sesama pendidik,” imbuhnya