Dosen Tata Boga Dorong Diversifikasi Produk Makanan Kekinian

Berawal dari pandemic covid-19 dimana kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat orang-orang banyak melakukan bisnis online, tanpa terkecuali bisnis di bidang kuliner. Kegiatan Dosen Berkegiatan di Luar Kampus (DLK) dari Tata Boga ini bertujuan untuk membuat kreasi olahan nasi berwarna yang bermanfaat bagi Kesehatan. Produk nasi berwarna ini diharapkan dapat mengembangkan usaha kekinian yang sehat.

Kegiatan ini dilakukan oleh 4 Dosen dan 5 mahasiswa Sarjana Terapan Tata Boga Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta bersama dengan 10 ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bertempat di Laboratorium Tata Boga,Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta baru baru ini.

Tim DLK ini diketuai oleh Prihastuti Ekawatiningsih dan anggota yang terlibat diantaranya Endang Mulyatiningsih, Ichda Chayati, Thyara Mahanani, serta mahasiswa dari Tata Boga.

Dalam sambutannya ketua tim, Prihastuti Ekawatiningsih, M.Pd. menyampaikan bahwa program ini menawarkan solusi kreasi nasi berwarna yang dikombinasi dengan lauk kering dan garnish yang menarik untuk difoto dan dipasarkan. “Pada pelatihan ini kita akan memaparkan mengenai pengemasan, food photography, dan pemasaran produk yang merupakan bagian penting dalam meningkatkan omzet penjualan produ, ungkap Prihastuti.

kegiatan ini dilaksanakan secara paralel dengan dihadiri oleh 4 kelompok kerja memasak nasi berwarna kuning, hijau, merah dan biru. Dimana masing-masing kelompok membuat satu paket menu yaitu nasi berwarna, lauk dan sayur untuk 20 porsi. Semua peserta terlibat aktif dalam pelaksanaan praktik sambil menerapkan budaya 5R (ringkas, rapi, rawat, resik, dan rajin).

“Kegiatan ini merupakan upaya dalam sumbangsih dalam membina masyarakat sekitar kampus, warga pedukuhan Karanggayam yang memiliki usaha warung makan dan catering. Pelatihan ini pembuatan 3 produk nasi berwarna yaitu nasi biru dari bunga telang, warna kuning dari kunyit, serta warna hijau dari daun pandan dan daun suji. Produk nasi ini memiliki rasa, warna dan tekstur yang baik, dan disajikan pada inner plate dalam bentuk tumpeng, lunch box/bento dan rice bowl. Peserta sangat antusias dengan program kreasi olahan nasi berwarna. Dalam praktiknya memang dibutuhkan ketrampilan dalam mengolah nasi berwarna. Peserta harus memiliki teknik khusus untuk dapat menghasilkan produk nasi yang bagus dari segi warna, tekstur, dan rasa. ” tambah Prihastuti.

Menurut salah satu peserta,“Semoga masih diberi kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan serupa karena mendapatkan banyak manfaat baik dari segi ilmu maupun dari pengalaman untuk praktik secara langsung,” harap Rosiawati. (Kartika/THA)