Kreasi Limbah Kulit Kerang untuk Aksesori Pengantin Modern

Kreasi Limbah Kulit Kerang

Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta, Tarisya Bukhari Putri mengembangkan aksesori pengantin modern dari limbah kulit kerang bambu (Ensis). 

Hal ini yang membuat Tarisya Bukhari Putri berhasil menyelesaikan studinya pada program studi Sarjana Terapan Tata Rias dan Kecantikan, dengan dosen pembimbing Asi Tritanti, S.Pd.,M.Pd pada Kamis, (18/012024).

Tarisya mengemukakan bahwa, seiring perkembangan zaman, terjadi perubahan selera masyarakat yang ditandai dengan perubahan berbusana, gaya hidup, hingga minat. Salah satunya yang ikut berubah yaitu pada minat masyarakat terhadap penggunaan tata rias pengantin. Akulturasi budaya dan terbukanya arus informasi turut mempengaruhi perubahan tersebut. Gaya rias wajah, penataan rambut, dan model busana pengantin serta aksesori pengantin juga berubah.

“Aksesori pengantin modern dapat dibuat dari berbagai bahan. Emas, perak dan tembaga adalah bahan umum untuk membuat aksesori yang bernilai tinggi. Namun, aksesori pengantin juga dapat dikembangakan dari bahan yang sederhana dan murah, seperti monel dan digabungkan dengan bahan limbah yang memiliki nilai estetika tinggi apabila diolah dengan cermat. Salah satu bahan ilmiah tersebut adalah limbah kulit kerang. Kulit kerang sangat beragam bentuknya, dan salah satu bentuk kulit kerang yang estetik adalah kerang bambu (Ensis)”, imbuhnya.

Kerang bambu dengan bahasa ilmiah Ensis merupakan jenis kerang berbentuk panjang lengkung dan berwarna kuning menyerupai bambu kuning sehingga kerang tersebut memiliki keunikan dari segi warna. Kerang inipun termasuk jenis kerang yang sulit ditemukan karena hidup di pasir pantai yang halus dan bersih serta minimnya budidaya kerang bambu. Dengan langkanya kerang ini maka menjadi salah satu faktor utama tingginya nilai jual.

Tarisya melakukan penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4D, yaitu Define (analisis), Design (perancangan), Develop (pengembangan), Disseminate (penyebarluasan). Dimana dari penelitiannya menghasilkan terciptanya desain aksesori pengantin modern dengan bahan utama limbah kulit kerang bambu. Dan berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk aksesori pengantin modern dari limbah kulit kerang bambu (ensis) sangat layak dan dapat diterima di pasaran.

Menurut dosen pembimbingnya, Asi Tritanti, S.Pd.,M.Pd menjelaskan produk aksesori terdiri dari lima item, yaitu mahkota, kalung, anting, gelang, dan cincin. Setiap produk terdapat limbah kulit kerang bambu yang dilapisi dengan resin agar warna tidak pudar, tidak rapuh dan tekstur lebih mengkilap

“Produk ini memiliki bentuk yang sesuai dengan konsep yang diusung serta memiliki bentuk yang elegan dan tidak rumit untuk dibuat, serta mampu memberikan kesan eksklusif pada pemakainya”, imbuh Asi.(Kartika/tha)